Halaman

Arsip Blog

Powered By Blogger

Minggu, 24 Juli 2011

Author Judul Pengertian IPv4 dan IPv6 Perbedaan Kelebihan Mekanisme Transisi
Harni Kusniyati Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Dengan Menggunakan Automatic Tunneling IPv6 adalah IP versi 6 yang merupakan protokol Internet baru yang dikembangkan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi Internet di masa depan
IPv4 : kapasitas alamat 32 bit, tidak mempunyai kemampuan autorenumbering, bisa melakukan NAT (Network Address Translation), tidak semua produk dari IPv4 bisa mengimplementasikan IPSEC, fragmetasi dikerjakan oleh both router dan host pengirim, menggunakan host address (A) resource record didalam Domain Name System (DNS) untuk memetakan nama host pada pengalamatan IPv4
IPv6 : Kapasitas perluasan alamat 128 bit, auto-renumbering, tidak bisa melakukan NAT, mengimplementasikan IPSEC sehingga tidak perlu di upgrade, Fragmentasi tidak dikerjakan oleh router-hanya oleh host pengirim, menggunakan host address (AAAA) resource record didalam Domain Name system (DNS) untuk memetakan nama host pada pengalamatan IPv6.
IPv6 : Jumlah IP yang sangat banyak, autoconfiguration, security dan quality of service dengan menggunakan DUAL-IP-LAYER dan Tunneling IPv6 diatas IPv4 melalui enkapsulasi-melewatkannya diatas jaringan IPv4
Fikri Heriyanto Perbandingan Internet Protocol Versi 4 dan Versi 6 IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4, yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia.
IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4)
Geh Internet Protocol Versi 6 (IPv6) IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4) IPv6 : Memiliki format header baru, Range alamat yang sangat besar, Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing, Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull, Built-in security, Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS, Protokol baru untuk interaksi node, Ekstensibilitas
Pusat Data Depkominfo Interkoneksi IPv6 dan IPv4 dengan Mekanisme Automatic Tunneling   IPv6 mempunyai format alamat dan header yang berbeda dengan IPv4, jadi tidak bisa interkoneksi dengan IPv6. Solusi masalah implementasi IPv6 ini diperlukan suatu mekanisme Transisi IPv6. Tujuan pembuatan mekanisme transisi ini adalah supaya paket IPv6 dapat dilewatkan pada jaringan IPv4 yang telah ada ataupun sebaliknya.
G.Gunawan Interkoneksi IPv6 dan IPv4 dengan Mekanisme Automatic dengan Mekanisme Automatic Tunneling Mekanisme Automatic Tunneling berfungsi melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 yang telah ada, tanpa merubah infrastruktur jaringan IPv4. Mekanisme Automatic Tunneling mempunyai prinsip kerja mengenkapsulasi paket IPv6 dengan header IPv4, kemudian paket tersebut langsung dikirimkan ke jaringan IPv4.
PENDAHULUAN
     Alamat IP merupakan dasar bagi keberadaan dan pengembangan sumber daya internet. Dimasa sekarang ini pemakaian dari IPv4 sudah semakin banyak dan ketersediaan dari IPv4 pun semakin menipis, karena masalah itulah para ahli pada tahun 1996 telah menciptakan penerus dari IPv4 yaitu Internet Protokol versi 6 (IPv6), dimana IPv6 lebih unggul dibandingkan versi sebelumnya. IPv6 sebagai Next Generation Internet Protocol memiliki format yang berbeda dengan IPv4 yang akan menimbulkan masalah pada mekanisme transisi IPv.
ISI
     IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4, yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia, (Heriyanto, n.d). IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4), dan dikembangkan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi Internet di masa depan. (Kusniyati, n.d; Heriyanto, n.d; Geh, 2007)
     Perbedaan IPv4 dengan IPv6 meliputi kapasitas alamat, auto-renumbering, kemampuan melakukan NAT, mengimplementasikan IPSEC, kinerja fragmentasi, pemetaan nama host. IPv4 memiliki kapasitas alamat 32-bit, tidak memiliki kemampuan auto-renumbering, mampu melakukan NAT (Network Address Translation), tidak semua produk IPv4 mampu mengimplementasikan IPSEC, fragmetasi dikerjakan oleh both router dan host pengirim, dan menggunakan host address (A) resource record didalam Domain Name System (DNS) untuk memetakan nama host pada pengalamatan IPv4. Pada IPv6, kapasitas alamat mengalami perluasan menjadi 128-bit, memiliki kemampuan auto-renumbering, tidak dapat melakukan NAT, mampu mengimplementasikan IPSEC sehingga tidak perlu melakukan upgrade, fragmentasi hanya oleh host pengirim, dan menggunakan host address (AAAA) resource record didalam Domain Name system (DNS) untuk memetakan nama host pada pengalamatan IPv6. (Kusniyati, n.d)
     Kelebihan IPv6 yaitu memiliki jumlah IP yang sangat banyak, memiliki format header baru, range alamat yang sangat besar, pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing, konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull (autoconfiguration), built-in security, dukungan yang lebih baik dalam hal QoS, protokol baru untuk interaksi node, dan ekstensibilitas. (Kusniyati, n.d; Geh, 2007)
    IPv6 mempunyai format alamat dan header yang berbeda dengan IPv4, hal tersebut mengakibatkan IPv4 tidak dapat terkoneksi dengan IPv6. Solusi masalah implementasi IPv6 ini diperlukan suatu mekanisme transisi IPv6. Tujuan mekanisme transisi ini adalah supaya paket IPv6 dapat dilewatkan pada jaringan IPv4 yang telah ada ataupun sebaliknya (Pusat Data Depkominfo, n.d). Ada juga yang mengatakan mekanisme transisi IPv4 ke IPv6 menggunakan DUAL-IP-LAYER dan Tunneling. Mekanisme Automatic Tunneling berfungsi melewatkan paket IPv6 melalui jaringan IPv4 yang telah ada, tanpa merubah infrastruktur jaringan IPv4. Mekanisme Automatic Tunneling mempunyai prinsip kerja mengenkapsulasi paket IPv6 dengan header IPv4, kemudian paket tersebut langsung dikirimkan ke jaringan IPv4. (Kusniyati, n.d; Gunawan, 2009).


DAFTAR PUSTAKA
http://research.mercubuana.ac.id/proceeding/MEKANISME_TRANSISI_IPv4_KE_IPv6.pdf
http://ivaasmaulhusna.files.wordpress.com/2010/02/ipv4-n-ipv6.pdf
http://ginageh.wordpress.com/2007/10/11/internet-protocol-versi-6-IPv6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar