DATA CENTER
Syarat Utama untuk Suatu Data Center
Disain dan perencanaan data center harus memperhatikan minimum aspek-aspek berikut :
- Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi, vulkanologi, topografi
- Terproteksi dengan sistem cadangan, untuk sistem catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data
- Menerapkan tata kelola standar data centermeliputi :
- Standar Prosedur Operasi
- Standar Prosedur Perawatan
- Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana
- Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis
Kategori Data Center
Berdasarkan fungsinya, data center dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
- Internet Data Center : hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Internet commerce.
- Corporate/Enterprise Data Center : mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.
Perancangan Pusat Data yang Ideal
Kriteria perancangan sebuah data center secara umum antara lain adalah:
- Ketersediaan
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
- Scalability dan Flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
- Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Kriteria tersebut diaplikasikan pada beberapa aspek berikut:
LOKASI
- Berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km)
- Tidak berada dalam jalur patahan geologi
- Jika merupakan data center untuk Disaster Recovery, minimum berjarak > 40km dari data center utama
- Cukup tersamarkan dari pengenalan publik (tidak ekspose)
SARANA PENUNJANG
- Generator listrik cadangan
- Catuan PLN, dengan minimum 2 sumber pembangkit yang berbeda untuk tier tinggi
- Uninterruptible Power Supply (UPS), dengan baterai berkapasitas memadai yang mampu menyediakan pasokan daya sebelum Genset dihidupkan
- Pengatur udara (HVAC, Heating, Ventilation, and Air Conditioning), yang mampu menjaga suhu dan kelembaban
- Sistem Pentanahan (Grounding), tahanan pentanahan terintegrasi < 0,5 ohm
KOMUNIKASI
- Memiliki koneksi komunikasi data network lebih dari 1 sumber dengan lebih dari 1 operator untuk tier tinggi
- Jika diperlukan, penyiapan koneksi komunikasi data dapat menggunakan akses satelit
- Penyiapan jalur komunikasi untuk kordinasi dan komando, misal menggunakan Radio HF/SSB
- Pengamanan jalur komunikasi untuk menjaga confidentiality suatu data /informasi
Servis Utama pada Data Center
Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap
data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi
data center, kuantifikasi ruang
data center,
laying-out ruang dan instalasi
data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang
scalable, pengaturan sistem pendingan dan
fire suppressionInfrastruktur Keamanan Data Center
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada
data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti
access control list,
firewall,
IDS dan
host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (
datalink layer) dan Layer 3 (
network layer) disertai dengan manajemen keamanan.
Optimasi Aplikasi
Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada
data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang
reliable,
loop-free,
predictable, dan
scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan
fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap
default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut
[[Intelligent Network Services]], meliputi fitur-fitur yang memungkinkan
application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai
QoS (Quality of Services),
multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren),
private LANS dan
policy-based routing.
Storage
Tier pada Data Center
Perancangan
data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4
tier dalam perancangan
data center yang setiap
tiernya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center menurut
TIA 942 (Telecommunication Industry Association). Berikut diberikan tabel spesifikasi setiap
tier pada
data center:
Pengertian N di atas mengacu kepada cacah komponen yang diperlukan agar seluruh pusat data dapat beroperasi pada beban penuh. Sebagai contoh, apabila pusat data pada beban penuh memerlukan 5 unit AC, maka pusat data tier-4 mempersyaratkan total 2(5+1)=12 unit AC, 7 diantaranya sebagai cadangan. Untuk tier-3, maka hanya diperlukan 6 unit AC, hanya 1 sebagai cadangan.
Next Generation Data Center
Next generation data center menjadi isu utama pada data center dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang meningkat pesat. Next generation data center akan bersifat service-oriented. Langkah yang dilakukan untuk menuju Next generation data center antara lain adalah:
- Konsolidasi, mengandung pengertian sentralisasi dan standardisasi dari semua perangkat yang ada sehingga menghasilkan suatu jaringan yang cerdas.
- Virtualisasi, mengatur sumber daya agar lebih efisien dan menjadi independen dari infrastruktur fisik.
- Otomatisasi, melakukan provisioning yang dinamis dan manajemen informasi untuk mencapai ketahanan bisnis.
- Business Continuance
- Green Data Center, yang bertujuan meningkatkan efisiensi pemakaian daya, karena konsumsi daya pusat data sudah sangat signifikan.
Layer-layer yang terdapat pada next generation data center tidak jauh berbeda dengan aspek yang terdapat pada data center umumnya, yaitu:
- Data Center Facilities meliputi bangunan gedung yang menjamin kelangsungan bisnis saat terjadi bencana, efisiensi energi, efisiensi pendingin udara dan sistem cabling.
- Data Center Infrastructure meliputi virtualisasi berbagai infrastruktur yaitu storage, server, jaringan, dan layanan jaringan.
- Data Center Applications and OS meliputi integrasi aplikasi dan OS menjadi suatu infrastruktur yang tervirtualisasi.
- Data Center Management meliputi provisioning, adaptibility, troubleshooting, dan visibility.
- Data Center Business Process meliputi operasi data center yang bersatu padu, perubahan proses dan tim, serta tingkat keterbacaan operasi, integrasi server, storage,dan jaringan.